Ahmad Rifqi Badruzzaman

Penulis tanpa pena...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perempuan di Pulau Seberang
Milla Nisfa

Perempuan di Pulau Seberang

Gresik - Tak banyak yang memilih hidup di perantauan, berada jauh dari orang tua, terlebih seorang perempuan. Namun itu tidak berlaku pada seorang gadis bernama Milla Nisfayani.

Lahir di lingkungan pesantren dan agamis, tepatnya di Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung, Lampung Timur pada 18 Mei 1994, Milla merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara.

Milla kecil, mengawali pendidikannya mulai TK, dilanjutkan di SDN 3 Sumbergede, lalu pada tingkat menengah pertama berlanjut di SMP Ma'arif Darul Ulum yang merupakan sekolah dalam naungan yayasan milik keluarga besarnya.

Selain pendidikan formal, Milla juga ditempa ilmu agama, saat itu Pondok Pesantren Miftahul Jannah menjadi tambatan ngaji setiap harinya. Perjalanan Milla dimulai saat lulus SMP, berniat menyusul kakaknya yang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Jogja. Milla pun memilih berangkat kesana.

Milla di jogja, pendidikan dilanjutkan di MA Pandanaran yang sekaligus tinggal di pondok pesantren pandanaran yang berbasis pendidikan Tahfidzil Qur'an. Di pendok pesantren, Milla mulai banyak mengenal teman-teman baik sekamar maupun lintas komplek, mereka berasal dari berbagai daerah, Oca misalnya, teman Milla asal Brebes yang selalu khas berbicara dengan logat ngapak, ada juga Pohan yang berasal dari Magelang, orangnya kalem namun tegas.

Milla sangat menikmati masa indahnya saat mendalami ilmu di pondok pesantren. Setelah lulus MA, Milla melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di IAIN Sunan Kalijaga. Milla kini menginjak usia semakin dewasa.

Perjalanan kuliah Milla yang sekaligus dibarengi dengan hafalan Al Qur'an bisa dibilang cukup lancar, meski sedikit mengalami keterlambatan. Hingga akhirnya, dipenghujung menjelang wisuda, Milla bertemu dengan tambatan hatinya. Ya... Milla bertemu dengan seorang pria bernama asal Gresik yang tidak lain adalah suaminya kini.

Saat itu, pertemuan yang berawal dari perkenalan via WA bergulir hingga jalinan hubungan semakin erat. Puncaknya saat wisuda pria tersebut akhirnya melamar Milla. Namun, hal ini tidak menghentikannya untuk tetap melanjutkan belajar dipondok pandanaran, sebab saat itu Milla harus melanjutkan hafalan duluhingga khatam.

Baru setelah setahun lamanya, Milla dan pria asal Gresik yang menjadi tambatan hatinya akhirnya melangsungkan pernikahan. Setelah 10 tahun lamanya Milla menjalani kehidupan di Kota Jogja, kini, ia tinggal bersama suaminya di Gresik.

Dengan bekal ilmu dan pengalamannya selama puluhan tahun di perantauan, Milla tegar menjalani kehidupan di wilayah yang lebih jauh dari tempat kelahirannya dibandingkan Kota Jogja.

Dari Milla perempuan di perantauan yang teguh dan tegar...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kereen...ceritanya memberi inspirasi pada kita....salam literasi pak

03 Jun
Balas

termakasih semuanya...

06 Jun
Balas

Wah keren,ttp berkarya,jangan lupa follow akun saya,mari berbagi

03 Jun
Balas



search

New Post